Suarabayuangga.com, – Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinkes PPKB Kota Probolinggo menggelar kegiatan perancangan perundang – undangan sebagai salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan Stunting di Kota Probolinggo.
Pj Wali Kota Probolinggo M Taufik Kurniawan mengatakan tingkat AKI, AKB dan stunting yang cukup tinggi bisa karena kurangnya kesejahteraan ibu dan anak disamping juga faktor lainnya, untuk itu perlu dilakukan perancangan perundangan sebagai upaya mengatasinya.
“Untuk itu melalui kegiatan perancangan perundangan yang kita lakukan bersama – sama ini bisa menampung semua aspirasi yang disampaikan. Sehingga nantinya Perwali ini bisa menjadi petunjuk atau pedoman teknis komplit dalam memberikan edukasi dan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,”kata Pj Taufik, Senin (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini menambahkan agar dalam merumuskan rancangan perundang – undangan tidak perlu terburu – buru karena kita juga harus melihat kondisi kebijakan nasional. Diskusi yang efektif dan efisien perlu dilanjutkan sehingga menghasilkan Perwali yang bisa benar – benar kita terapkan.
“Kita harus melihat kondisi kebijakan nasional terutama program presiden terpilih yang kemungkinan banyak regulasi keluar di bulan Desember ini, jadi jangan sampai Perwali kita mubazir karena ada aturan di atasnya yang bertentangan,”ujarnya.
Sementara Sekda Ninik mengungkapan terkait faktor penyebab lainnya yang mempengaruhi AKI, AKB, dan stunting di Kota Probolinggo, untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak dalam merumuskan rancangan perundang – undangan.
“Meskipun SDM dan sarpras layanan kesehatan sudah bagus, kemudian sosialisasi KIE (Komunikasi Informasi, dan Edukasi) sudah dilakukan petugas sedemikian rupa, namun faktor pengetahuan dan budaya masyarakat juga mempengaruhi untuk itu kita duduk bersama ini untuk merumuskan Perwali,”ungkapnya.
Sementara Kepala Dinkes PPKB, Ida menjelaskan Kota Probolinggo sudah memiliki Perwali no 36 tahun 2012 sebagai salah satu upaya preventif dan promotif menekan AKI, AKB, dan Stunting di Kota Probolinggo. Perwali ini terkait pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan inisiasi menyusui dini sebagai upaya edukasi dan pencegahan yang sudah lama kita lakukan.
“Tentunya dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan terkait layanan kesehatan untuk itu kita melihat perlu adanya penyusunan regulasi baru lagi guna menekan penurunan AKI, AKB, dan stunting di Kota Probolinggo, sebagai pelaksana langsung tentunya ini perlu kita ikat tidak hanya pada saat kasusnya booming saja,”tuturnya.(WP)