Suarabayuangga.com, – Penyebaran kasus Demam Berdarah Dungeu (DBD) di wilayah Kota Probolinggo, sejak Januari hingga bulan mei 2024 ini ditemukan 272 kasus. Dari ratusan kasus tersebut, ada dua orang warga yang meninggal dunia yang masih berusia anak – anak.
Sekretaris Dinas Kesehatan PP dan KB Kota Probolinggo, Dr Ike Yuliana mengatakan dari lima kecamatan tersebut, kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Kanigaran. Dengan temuan kasus sebanyak 90 orang terjangkit DBD.
“Sedangkan empat kecamatan lainnya seperti Kecamatan Kedopok ada 75 kasus dengan korban meninggal dua anak usia sekitar 10 tahun, Kecamatan Ketapang 40 kasus, Kecamatan Mayangan 38 kasus, serta Kecamatan Wonoasih 29 kasus,” Terangnya, pada selasa (28/5/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyakit DBD yang disebabkan oleh Nyamuk Aides Aegepty atau nyamuk malaria ini, memang menjadi ancaman serius di kalangan masyarakat. Oleh sebab itu Dr Ike menyarankan agar selalu menjaga pola hidup bersih, dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasa demam.
“Selain itu, kita juga melakukan Penyelidikan Epidemiologi atau PE, pada setiap temuan kasusnya, dan kerap menyampaikan pada masyarakat agar melakukan tindakan PSN, atau Pemberantasan Sarang Nyamuk,” ungkapnya.
Bahkan pihaknya juga mengoptimalkan program satu rumah satu jumantik, serta program dari pemerintah Kota Probolinggo sendiri juga kerap melakukan Fogging atau pengasapan.
“Terutama pada lingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,Seperti di kelurahan Jrebeng Lor, dan kelurahan lainnya,” tandasnya. (Al)
Penulis : Alan
Editor : Anas