Suarabayuangga.com,- Dampak debu dari konstruksi pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi mendapat perhatian khusus dari penanggung jawab proyek tersebut yaitu PT. Solusi Bangun Karya (SBK). Selain dilakukan penyiraman secara berkala, proyek jalan tol yang saat ini berlokasi di Desa Alas Sumur Kulon tersebut kerap membagikan CSR bahan sembako berupa beras kepada warga yang terdampak debu.
Kegiatan penyaluran CSR berlangsung pada Hari Jum’at, 19/7/2024 sore tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Alassumur Kulon dan Humas PT.SBK Louis Hariona. “Hari ini ada kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. SBK yang mengangkut material dari Labuhan ke Alas Sumur Kulon. Selama ini masyarakat Desa Alas Sumur Kulon tentram saja selama dilewati truk bermuatan oleh PT.SBK yang juga rutin menyalurkan bantuan CSR” ungkap Kepala Desa
Dalam kegiatan penyaluran CSR berupa sembako tersebut, Louis Hariona juga menyampaikan kepada masyarakat Desa terdampak bahwa aktifitas yang melebihi dari jam 17.00 bukanlah tanggung jawab PT.SBK selaku penanggung jawab proyek jalan tol Probo-Wangi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya kerap mendapat laporan dari warga sekitar adanya aktifitas yang melebihi jam kerja yang sudah kita sepakati, kesepakatan bersama PT.SBK dengan masyarakat yaitu sampai jam 5 sore (17.00 WIB) sedangkan selain dari PT. SBK juga banyak PT lain yang beraktifitas di ruas jalan Alas Sumur Kulon ini yang beraktifitas muat material hingga jam 9 malam bahkan lebih, nah melalui media ini kami sampaikan bahwa pekerjaan itu merupakan diluar dari tanggung jawab PT.SBK. Tentunya ini akan kami sampaikan kepada desa penyangga yang terkena dampak ini sehingga perlu dilakukan penyampaian secara tertulis. Dengan adanya hal ini dapat menjadi pertimbangan kami kepada warga yang tadi saya dengar meminta tambahan beras, karna memang faktanya yang melewati ruas jalan Alas Sumur Kulon ini sudah ada beberapa PT yang sampai saat ini belum bisa memberikan manfaat apa-apa kepada masyarakat sini” tegas Louis
Louis menambahkan bahwa PT lain yang bekerja melewati ruas jalan Desa Alas Sumur Kulon ini tidak ada komunikasi atau kerjasama dengan pihak PT. SBK maupun masyarakat sekitar, bahkan kegiatan lain seperti pembersihan dan penyiraman jalan masih dilakukan oleh pihak PT.SBK.
“Seperti saya sampaikan meskipun banyak PT lain yang bekerja melintasi ruas jalan yang sama, kepada warga desa penyangga terdampak tidak pernah ada komunikasi atau kerjasama dengan kami selaku PT. SBK yang selama ini mendapat kepercayaan dari warga sekitar untuk melintasi jalan ini. Ada beberapa kegiatan lain yang meskipun PT lain melintasi jalan ini, itu kegiatan pembersihan, penyiraman debu masih dilakukan oleh PT. SBK” tambah Louis.
Dirinya berharap kepada seluruh pekerja yang melintasi jalan ini untuk memberikan dampak sosial positif kepada warga sekitar. “Tentunya harapan saya, siapapun yang bekerja melintasi ruas jalan ini untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar. Saat ini juga saya didampingi oleh pak tinggi yang mungkin nantinya bisa dibuatkan pernyataan secara tertulis terkait aktifitas sampai malam hari, tentunya ibu-ibu kan bilang ini pasti pak Louis, padahal nyatanya bukan” harap Louis.
“Mungkin nanti ke depan kita dari Pat. SBK akan melakukan langkah membuat pembedaan misalnya kita pakai stiker PT.SBK untuk menjadi pembeda antara truk muatan milik PT.SBK dengan truk PT lain” Louis menambahkan
Kades Desa Alas Sumur Kulon juga menambahkan bahwa selain PT. SBK dirinya tidak menerima informasi atau komunikasi kerjasama dari PT lain. “Yang saya tau cuma PT. SBK Pak Louis saja, kalo PT lain saya tidak menerima informasi atau komunikasi kerjasama dalam bentuk apapun” tambahnya.
Penulis : Alan
Editor : Anas