Suarabayuangga.com, – Memasuki musim pengujan, harga bahan pokok di pasar tradisional mengalami kenaikan harga, diantaranya cabai, tomat, bawang merah, dan bawang putih. Pantauan dari kru Suara Bayuangga di Pasar Baru Niaga, Kota Probolinggo pada Senin (18/11/2024).
Setelah sempat mengalami penurunan harga pada waktu lalu, kini tomat kembali merangkak naik. Begitu juga dengan harga cabai besar, dari harga Rp.8000 per kg, kini harga cabai besar mencapai Rp.15.000 per kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kacung, salah satu pedagang di Pasar Tradisional Niaga mengatakan kenaikan harga tak hanya cabai besar dan tomat saja, harga cabai rawit juga mulai merangkak naik sejak beberapa waktu lalu.
“Tomat awalnya Rp.3000 per kg, sekarang jadi Rp.14.000. Cabai besar dari harga Rp.8000 per kg, sekarang jadi Rp.15.000 per kg. Kalo cabai rawit dari harga Rp.18.000 sekarang jadi Rp.23.000 per kg” jelasnya.
Kacung mengatakan jika harga bahan pokok selalu murah, maka petani akan mengalami kerugian dan tidak ada petani yang mau berkebun. “Kalau murah terus nanti petani rugi mas, nanti gak ada yang mau berkebun karna harga jual murah” tambahnya.
Salah satu pembeli, Nuriyati berharap harga bahan pokok tetap stabil agar para penjual, pembeli, dan petani tetap makmur. “Harapannya ya harga bahan pokok stabil aja biar semuanya enak, baik penjual, pembeli, dan petani” pungkasnya.
Sedangkan untuk harga bawang merah dan bawang putih kembali mengalami kenaikan harga. Sejak beberapa waktu lalu mengalami penurunan harga dari Rp.35.000 per kg, kini harga bawang merah dan bawang putih kembali merangkak naik menjadi Rp.40.000 per kg.
Dewi, pedagang bawang di Pasar Baru Niaga mengatakan untuk harga bawang merah dan bawang putih lokal berada di Rp.40.000 per kg, sedangkan untuk bawang yang sudah dikupas Rp.45.000 per kg.
“Harga bawang merah dan bawang putih lokal sekarang Rp.40.000 per kg. Ini mengalami kenaikan harga mas, sebelumnya Rp.35.000 per kg. Kalo bawang yang sudah dikupas Rp.45.000 per kg” jelas Dewi.
Dirinya berharap untuk harga bawang tetap stabil karena jika harga terus merangkak naik, para pedagang bawang akan kesulitan untuk tengkulak karena harga yang tinggi. “Harapannya tetap stabil harga bawang, karna kalo naik terus kan tengkulaknya jadi tinggi harganya, kita kesusahan memutar uangnya” harap Dewi. (Red)