Suarabayuangga.com, – Jalur akses menuju air terjun Madakaripura ambrol pada sabtu (27/1/2024) kemarin, kini wisata alam tersebut ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Beruntung ketika terjadi longsoran, tidak sampai menelan korban.
Rofii sebagai Petugas pengelola wisata air terjun Madakaripura mengatakan, semenjak peristiwa longsornya akses jalan menuju air terjun setinggi 200 meter itu terjadi, kini wisata alam tersebut ditutup.
“Untuk sementara waktu, kita menutup tempat wisata ini terlebih dahulu untuk dilakukan perbaikan pada jalan bermaterial beton ini,” terangnya, pada senin (29/1/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun peristiwa tersebut tidak sampai menelan korban, namun, ditutupnya wisata air terjun tertinggi di pulau jawa tersebut membuat pedagang di sekitar kehilangan omset.
Siti, salah satu pemilik warung di sekitar rest area Air terjun madakaripura ini mengaku omset sehari harinya berangsur menurun sejak penutupan dilakukan pada hari minggu (28/1/2024) kemarin.
“Ya kan memang tidak ada wisatawan yang datang, adapun pengunjung yang datang, namun mereka langsung putar balik karena ternyata tidak diperbolehkan masuk, oleh penjaganya karena ambrolnya jembatan akses tersebut,” ungkapnya.
Oleh sebab itu Kabid kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Muhammad Zubaiduloh juga mengimbau warga setempat agar selalu waspada terhadap ancaman bencana selama musim penghujan berlangsung saat ini.
“Untuk warga setempat, kita imbau agar tidak membuang limbah kayu hasil tebangan pohon ke sungai, dan untuk seluruh masyarakat, baik penduduk sekitar maupun wisatawan, agar selalu berhati hati, karena di wilayah lereng gunung bromo ini berpotensi besar terjadinya tanah longsor,” ucapnya.
Selain itu, Zubaiduloh juga mewanti – wanti penduduk setempat agar menjauh dari bibir sungai. “Terutama jika aliran air sungai yang mengalir dari hulu sudah berwarna coklat pekat, lebih baik jangan mendekat,” tambahnya.
Menurutnya, jika air yang datang sudah berwarna coklat pekat. Itu menandakan di wilayah hulu tersebut terjadi hujan lebat, dan sangat berpotensi terjadinya tanah longsor.