Suarabayuangga.com, – Layar Etanan merupakan program eksebisi film yang berfokus pada karya sineas wilayah etan (timur) pulau Jawa dengan berbagai tema Khasnya. Berawal dari Malang, akan dilakukan perjalanan ke Timur mulai dari Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, hingga Banyuwangi dengan film film menarik yang telah melalui proses kurasi.
Dengan membawakan tema “Mubyar” yang berarti berkilauan/bercahaya dalam bahasa osing, selaras dengan potensi yang dimiliki Banyuwangi sekitarnya atas budaya, alam, kesenian dan sumber daya manusianya, Program Sinema Mikro ini memanfaatkan dan merangkul kreatifitas muda mudi yang ada di Jawa Timur dalam hal perfilman.
Kentang, salah satu panitia pelaksanaan event mengatakan mengusung konsep tour 7 Kota, Layar Etanan ini merupakan program dari komunitas perfilman yang ingin membangkitkan kembali semangat pemuda untuk menonton film, khususnya membangkitkan semangat para kreator film. Dan ‘Layar Etanan’ ini juga sebagai wadah bagi pembuat film lokal atau sineas lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Event ini merupakan program dari komunitas perfilman, kami laksanakan untuk membangkitkan kembali semangat temen-temen menonton film, khususnya membangkitkan kembali gairah para kreator film. Jadi teman-teman para pembuat film lokal atau sineas lokal itu punya rumah” ungkapnya
Konsep dari event ini merupakan sambang komunitas para pegiat kreatif dibidang perfilman di tiap-tiap daerah yang memiliki komunitas atau film bagus. Jadi ini event tahunan yang diadakan oleh komunitas pembuat film Jawa Timur.
Dirinya berharap para kreator film di Probolinggo menjadikan event seperti ini untuk lebih mengenalkan produk mereka, kreatifitas mereka untuk lebih dikenal di Jawa Timur. Karena dengan berjejaring seperti ini, para komunitas akan membawa produk film mereka untuk diperkenalkan.
“Harapan saya untuk kreatif film di Probolinggo adalah, manfaatkan event ini sebagai ajang pengenalan produk film yang dihasilkan untuk bisa lebih dikenalkan. Karena dengan berjejaring seperti ini nanti para komunitas akan membawa produk film mereka ke banyak daerah di Jawa Timur” harapnya.
Disamping itu, Wolu Cinema, salah satu kreatif film asal SMPN 8 Kota Probolinggo menjadi salah satu pembuat film yang ditayangkan dalam event tersebut.
Film yang berjudul ‘Pasar Tanpa Uang’ yang disutradarai oleh Suci Dian Puspitaningsih bersama 8 rekannya tersebut berhasil meraih nominasi 5 besar dalam film dokumenter Yogyakarta.
Mereka berharap dengan adanya event seperti ini dapat lebih memperkaya pengetahuan tentang pembuatan film dan mengembangkan pengalaman dalam pembuatan film.
“Harapannya dengan adanya event seperti ini dapat memperkaya pengetahuan kita tentang pembuatan film dan mengembangkan pengalaman dalam pembuatan film” harapnya. (Red)